Warna

Benda berwarna dimata kita karena adanya tiga hal;

1.Ada sinar yang menerangi benda itu

2.Keadaan dan sifat benda itu

3.Mata kita yang memandang benda itu.  

Perlu diketahui bahwa yang memiliki warna bukanlah  benda itu melainkan sinar yang meneranginya. Jadi jika kita dapat menyebutkan benda itu berwarna merah, kuning, biru dan seterusnya adalah persepsi visual berdasarkan spektrum elektromagnetik. Ketika sumber cahaya itu hilang atau mata kita terpejam maka persepsi terhadap benda itu tentang warna berubah.

Sinar matahari sebagai sumber cahaya yang paling utama, mengandung 'visible spectrum' terdiri dari merah, jingga, kuning, hijau, biru dan ungu. 

Meskipun warna bukan merupakan sifat yang melekat pada benda, persepsi warna berkaitan dengan penyerapan cahaya, refleksi, spektrum emisi, dan interferensi suatu benda. Cahaya yang mengenai benda mengalami tiga macam peristiwa sesuai dengan sifat benda itu; menyerap, memantulkan dan memancarkan. 

Dengan peristiwa- peristiwa itu maka dihadapan mata kita timbul warna-warna dengan jumlah dan macamnya tergantung pada kemampuan mata kita. Bagi kebanyakan manusia, warna dirasakan dalam spektrum cahaya tampak dengan tiga jenis sel kerucut (trikromasi). Berbeda dengan hewan, mungkin memiliki jumlah jenis sel kerucut yang berbeda atau memiliki mata yang peka terhadap panjang gelombang berbeda, seperti lebah yang dapat membedakan sinar ultraviolet, sehingga memiliki rentang sensitivitas warna yang berbeda. Persepsi hewan terhadap warna berasal dari panjang gelombang cahaya yang berbeda atau sensitivitas spektral pada tipe sel kerucut, yang kemudian diproses oleh otak. 

Warna memiliki sifat-sifat yang dirasakan seperti rona, warna-warni (saturasi), dan pencahayaan. Warna juga dapat dicampur secara aditif (umumnya digunakan untuk cahaya sebenarnya) atau dicampur secara subtraktif (umumnya digunakan untuk bahan). Jika warna-warna dicampur dalam proporsi yang tepat, karena metamerisme, warna-warna tersebut mungkin terlihat sama seperti cahaya dengan panjang gelombang tunggal. Untuk kenyamanan, warna dapat diatur dalam ruang warna, yang ketika diabstraksikan sebagai model warna matematis dapat menetapkan setiap wilayah warna dengan serangkaian angka yang sesuai. Dengan demikian, ruang warna merupakan alat penting untuk reproduksi warna dalam media cetak, fotografi, monitor komputer, dan televisi. Model warna yang paling terkenal adalah RGB, CMYK, YUV, HSL dan HSV.


Karena persepsi warna merupakan aspek penting dalam kehidupan manusia, berbagai warna dikaitkan dengan emosi, aktivitas, dan kebangsaan. Nama wilayah warna dalam budaya yang berbeda bisa mempunyai wilayah yang berbeda, terkadang tumpang tindih. Dalam seni visual, teori warna digunakan untuk mengatur penggunaan warna dengan cara yang estetis dan harmonis. Teori warna mencakup pelengkap warna; keseimbangan warna; dan klasifikasi warna primer (biasanya merah, kuning, biru), warna sekunder (biasanya oranye, hijau, ungu) dan warna tersier. Ilmu yang mempelajari warna secara umum disebut ilmu warna. 


Komentar